Rabu, 24 Juni 2009

Jubail Kota yang "Indah dan Tenang"


Tanggal 5 Juni 2009 ba'da sholat jum'at, kami berkumpul di kediaman Firdaus untuk sekedar silahturahmi untuk alumni-ASC yang berada di kota Jubail.

Alumni yang berada di jubail sampai saat ini antara lain; Misbah, Hardi, Tarigan, Zevren, Hufadi, Firdaus, Yuhendra, Ery, Bambang, Rahmat, Harry, Raja, Sumardi, Setybudi dan saya sendiri.
Maklum walaupun kita tinggal satu kota jarang sekali kita berkumpul sesama alumni (kecuali yang satu perusahaan) dikarnakan hampir 50% alumni yang berada di sini sudah memboyong keluarganya, walhasil setiap hari libur mereka bisa bercengkrama bersama keluarga menikmati indahnya kota jubail....(Jadi ngiri nih..doain gw yah supaya cepet bawa keluarga).


Bila hari libur tiba banyak kegiatan yang biasa kita lakukan, bagi yang senang berolah raga bisa melakukan fitness, badminton or berenang, itu semua kita bisa lakukan dengan One Stop Sport di sebuah sport center yang lengkap di bilangan Fanateer (10 menit dari pusat kota jubail), tapi kita harus mengeluarkan dari kocek sekitar 200SR/month or 10SR/3hours cukup murah bila kita melihat fasilitas yang disediakan. kalo yang mau gratisan bisa main bola setiap hari kamis pagi.

Bagi yang hobi mancing ... ada tempat yang ngga kalah dengan Jetty Asahimas alias banyak ikannya (sekedar info rekan kita Hufadi yang pernah membuktikan dashyatnya tarikan ikan-ikan Arab punya...hehehe..) berlokasi di Fanateer Cornice Area.

Bagi yang muslim kajian2 islam di gelar di dakwah center setiap hari jum'at ba'da jum'at dan magrib, pelajaran bahasa arab sepekan 2 kali.
Bagi yang mau umroh.. Alhamdulillah hampir setiap bulan warga negara indonesia yang berada di Jubail mengadakan UMROH bersama (total WNI di Jubail sekitar + 1000 orang belum termasuk pekerja non-formal).

Secara keseluruhan hidup disini cukup nyaman bagi kita semua yg berada disini tanpa membanding2kan dengan tempat yang lain yg pernah kita tinggali.


Menanggapi rekan alumni yang pernah bekerja di saudi yang menulis pengalamannya di blog ini saya ingin menyampaikan sesuatu..

Senada dengan komentar Hendra dkk di Yanbu, saya juga yang berada di Jubail ujung timur wilayah Saudi Arabia +1200km dari yanbu, mempunyai perasaan yang sama setelah membaca postingan dari beliau. (apa2 yang sudah di komentari oleh sdr. Hendra di postingan sebelumnya itu ada di benak saya pula, jadi tidak perlu saya ulangi lagi …. Silahkan baca “SALAM DARI YANBU”)

Perlu di ketahui oleh rekan2 pembaca, sebelum saya berangkat ke Saudi Arabia ini saya pernah membaca email dari "beliau" (kebetulan sudah saya hapus) yang menceritakan bagaimana enaknya tinggal di YANBU (tempat yang belakangan di jelek2an oleh beliau). Dan pada saat beliau pindah kelain Negara beliau menceritakan hal yang semestinya tidak di ucapkan oleh orang yg sudah sekaliber beliau.

Saya sekedar klarifikasi atas postingan "beliau", bagi rekan2 yang ingin mengadu nasib di Saudi Arabia, jangan pernah takut untuk datang. kita orang indonesia sangat-sangat di hargai oleh orang asli Saudi selama kita besikap sopan dan mentaati aturan, dan itu sudah di buktikan oleh rekan2 yang berada disini, betapa sering kita diberi kemudahan oleh mereka ketika kita beritahu bahwa kita berasal dari indonesia. seperti saat di imigrasi, bank, security, bahkan polisi sekalipun saat berada di check point.
Jadi sangat berlawanan dengan cerita beliau tentang saudi....

Mohon maaf bila tulisan saya menyinggung... saya hanya sekedar klarifikasi.


Wasalam.

3 komentar:

Alumni-ASC mengatakan...

dear friends, kalau base on
my experience paling enak
kita kerja di indo gaji
sini hi hi hi hi..
tergantung kebutuhan dan
pandangan masing2
personal. trust me
friend...! negeri kita
paling indah, malah miris
kalo kita ga bisa maju
seperti negara2 midd east
ini. kita punya source yg
lebih dari negara2 midd
east, tp kita ga bisa
menikmati nya. jujur aja,
main reason kita jauh2
merantau karna fulus
bukan? nah konswensi nya
kita harus survive
bagaimanapun keadaan
negeri tempat kita
bekerja. no jubail, no abu
dhabi!!! CILEGON IS THE
BEST!!!
by Darmanto

Alumni-ASC mengatakan...

kalau di indonesia ada
perusahaan yang mau
menggaji karyawannya
diatas Rp.15.000.000,saya
nggk mungkin pergi jauh
jauh.berhubung pemerintah
kita nya selalu berbaik
hati kepada para investor
dari luar negeri,jadi
sampai kapan pun para
investor itu terus
mengeruk hampir semua
keuntungan dari
perusahaan2
PMA.alhamdulillah,berhubung
sekarang saya sudah dapat
pekerjaan di luar
indonesia,maka kita
nikmati semua yang alloh
berikan kepada kita.setuju
teman2
by Hendra

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, sekedar ikut koment dikit ya.
Saya dulu juga mantan asahi, walau dah pindah dulu ke tppi tuban.
Sebenarnya kehidupan di yanbu , jubail ato dimanapun di middle east adalah nggak jauh beda. ada sisi positif dan negatifnya. kalau diyanbu alhamdulilah cuaca paling nyaman di seantero jazirah arab. malah sebagai tujuan wisata orang2 arab klu musim panas. positif yg lain yg jela salary secara berapa besarnya saving insyaAllah paling "mantap" dibanding tempat lain krn semua biaya hidup cukup murah. jika rekan sekalian mau tau soal yanbu bisa hub di japri saya listiyono07@yahoo.com