Mungkin hal yang paling ditakutkan dari karyawan Asc adalah Hari Pensiun, sudah banyak contoh beberapa karyawan asc yang setelah pensiun masih harus bekerja lagi untuk memenuhi tuntutan kehidupannya, dari yang mulai usaha atau ada pula yg bekerja lagi di perusahaan kontraktor di ASC. Mungkin ini salah satu motivasi rekan-rekan yang ingin keluar dari ASC, utnuk mendapatkan hidup yang lebih layak dihari tuanya nanti.
Salah satu cerita sedih yang sekarang kita dengar adalah mengenai cerita Bapak TUjan –Common Deprtmen, beliau telah pension dari ASC diwala tahun 2009, sebelum dan samapai sekarang Pa TUjan ini mengidap penyakit gagal ginjal yang lumayan parah
frekuensi 'cuci darah'nya tidak bisa diajak kompromi. Jika pada saat puncak kesakitan, beliau mengalami sesak yang sangat berat menuntut untuk segera cuci darah. Saat ini secara rutin paling lama 6 hari beliau harus melakukan cuci darah lagi, yang membutuhkan dana Rp. 700 ribu untuk cuci darah, belum termasuk obat dan lain-lain, sewaktu masih bekerja di ASC

hal ini masih dibantu oleh perusahaan, namun sekarng hal ini ditanggung sendiri oleh beliau.
Dari informasi yang ada, sebagian besar pasien cuci darah, mungkin sekitar 70% ke atas adalah pasien JPS (Jaring Pengaman Sosial), pasien yang dibiayai oleh Pemerintah.
Adalah beban yang sangat berat ketika biaya yang harus dikeluarkan rata-rata sebulan mendekati Rp. 5 juta rupiah hanya untuk menjaga badan tetap segar. Tentulah sangat berat buat siapapun, terutama mereka yang harus mengeluarkan dari kantong sendiri.
Dengan uang pensiun yang diperoleh oleh Pa Tujan diperkirakan akan habis dalam jangka waktu tidak sampai 2 tahun untuk proses cuci darah tersebut. Masalah ini sudah disampaikan ke menajemen ASC untuk diminta membantu meringankan beban Mantan karyawannya, namun sepertinya hal tersebut sangat mustahil untuk dikabulkan, sebagai gambaran saja, Pa Karmidi yang pensiun pertengah februari 2009 (tgl 15), tutup beuku asc bulan itu tanggal 20, uang rumah beliau dipotong (Rp 20000) karena tidak mencapai tanggal tutup buku bulan tersebut, padahal itu adalah gaji terkahir beliau kerja di ASC, benar-benar tidak ada toleransi (Zero-Tolerant)
Untung rekan-rekan yang tergabung dalam ASC Employee Care berinisiatif untuk memebrikan sumbangan ala kadarnya kepada Pa Tujan sumbangan ini terkumpul Rp 5 800 000.Terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi, terutama SPKEP, POUK, Koperasi Kawan Mas.
Seandainya para alumni yang udah sukses bisa ikutan berpartisipasi untuk membantu beben rekan kita PA Tujan .... alangkah indahnya persahabatan ini.. gimana neh friends.. tergerak ga hatinya???