Selasa, 08 Juni 2010

Anti Klimaks

Setelah melalui beberapa tahap hari senin kemarin terjadi sesuatu yang mengejutkan sekaligus antiklimask dari persoalan yang berkembang antara SpKEP dan manajement ASC. Sesuai dengan janji Menagement yang akan menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan SP, hasilnya semua permintaan dari SP ditolak secara halus oleh management, dengan alasan klise, yaitu sebenarnya naik gaji sekarang sudah jauh lebih tinggi dari tahun kemarin atau sebelum-sebelumnya (anak SD juga tahu masalah hitungannya), dan kondisi perusahaan yang lagi kurang bagus (ditandai dengan pembangunan MEss Jepang,TEG, fasilitas lain dipabrik, dan proyek duren pembuatan CA-4 dan VCM-3.
Jumat sore Pengurus dan KOmisaris mengadakan meeting untuk membahas masalah ini dan sepakat hari senin akan melayangkan keberatan terhadap jawaban perusahaan dan ijin akan melakukan aksi lagi dihari selasa (karena manajement keberatan dengan aksi kemarin karena tidak ijin), secara tidak terduga Senin pagi Pengurus berkesimpulan untuk menerima jawaban management dan akan menghentikan aksi dan berjanji akan mengawal setiap keputusan manajemeng kedepannya seperti bonus dan kenaikan gaji, mereka megnundang komisaris pada pukul 13 00 untuk menjustifikasi keputusan mereka.
Tentu saja karena diadakannya mendadak, komisaris banyak yang tidak hadir, dan tentu saja keputusan itu bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat.
Anggota (arus bawah) tentu saja kaget mendengar berita ini, karan keputusan jumat saja baru disosialisaikan ke anggota untuk demo masa sudah berubah lagi..., Admin sendiri kebanjiran telpon mengenai keputusan ini, semua merasa kecewa dan tidak percaya dengan keputusan ini, kenapa dari awal mereka tidak mengatakan masalah ini, yang ditakutkan anggota, manajemant sekarang diatas angin dan akan mengambil segala keputusan akan lebih buruk dari sebelumnya karena toh SPKep ternyata melempem alias nerimo.
Kondisi sekarang timbul ketidakpercayaan anggota kepada pengurus SPKEp, dicurigai ada sesuatu dihari sabtu-minggu, dan berencana mengumpulkan tanda tangan anggota untuk menuntut tanggung jawab dari pengurus alias harus menjelaskan kondisi sebenranya situasi pada saat itu????????!!!!
Demikian kondisi terakhir, semoga kondisi ini menjadi pelajaran kepada seluruh komponen ASC, segala sesuatu harus dipikirkan dengan matang, karena jika dilakukan separuh hati akan berakibat fatal jadi bumerang buat kita sehingga timbul persoalan yang lebih besar.
Baut ALumni ASC yang diluar sana dimanapun berada dimohon masukannya dengan kondisi ini, juga doanya agar masalah ini tidak berlarut-larut.

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Surat terbuka untuk yg "berkepentingan"

Ketika diawal kedatangan anda terasa ada semangat dan harapan baru yg menyelimuti kami. Anda datang dengan membawa paradigma yg berbeda dengan memberi sentuhan humanisme dan persahabatan. Mengunjungi kami disemua tempat yg bahkan tidak pernah dikunjungi oleh para bos kami sekalipun dengan seraya menyapa dan bertanya tentang kondisi kami.



Kami sadar ada yg sudah berubah pada kami, perusahaan yg membesar dan meluas menjdaikan kami asing dengan rakan-rekan kami, ketidak pedulian dan disiplin yg merosat adalah fenomena kami saat itu. Kedatangn anda pada waktu yang sangat tepat untuk memperbaiki semuanya.



Hampir 3 than berlalu, kami bekerja bersama dan kami sudah mennjukan kerja sama. Kami mendukung penuh langkah2 yg anda lakukan. Tapi mesti diingat bahwa tidak semua aturan bisa tertuang dalam kata2 dan tertulis diatas kertas. Seperti juga budaya yg ingin anda terapkan tidak akan semuanya bisa dirangkum dalam sebuah kesepakatan antara kami dan anda (dalam PKB). Salah satu contohnya kami py budaya setiap hari Jumat kami akan lebih apik membersihkan diri kami dari biasanya. Karena itu anda bertanya “mengapa pada jam 11.30 semua orang sudah tidak bekerja?". Kami cobauntuk mengerti dan pada akhirnya kami bersedia untuk menyesuaikan dengan keinginan anda untuk berubah.



Pendekatan anda yg terjebak pada budaya (disiplin) anda menjadikan nya pandangan anda melencang dari jalur anda sebelumnya yg bisa kami ikuti. Sayangnya para pembantu anda yg sebernarnya paham betul budaya kami tidak memberikan masukan yg tepat mengenai hal ini. Dan akhirnya mulailah “kemelencengan” arah hubungan (incorrect direction of the relationship) ini dimulai.



Disiplin bisa langgeng bila berpadi dalam harmoni kehidupan yang seimbang dan saling menghormati. Disiplin tidak akan berdiri sendiri atas nama disiplin itu sendiri. Disiplin akan berinteraksi dengan budaya yg akan menjadikannya indah dan menentramkan. Karena disiplin diciptakan untuk membuat orang tentram dalam kehidupan yg harmonis.



Budaya kami mengnal contoh orang besar (paternalistik), tapi yg mengayomi dalam musyawarah bukan yg mendikte. Ketika pendiktean itu terjadi, kami akan menurut, kami akan diam. Semuanya akan terekam dan tersimpan dalam hati kami yg paling dalam. Sampai akan ada “orang” yg akan membangunkan kami untuk bergerak.



Dan bila kami sudah bergerak itu bukan karena “orang” tersebut, kami bergerak karena hati yang kami membawa kami untuk bergerak, jiwa kami yg bergerak, karena ada sesuatu yg harus diperbaiki. Peran orang itu memang selalu ada dan mengakar dalam kepercayaan kami, bahkan jauh sebelum kami merdeka.



Dan sejarah akan terus mencatat dan mungkin akan terulang dalam setiap pergerakan kami. Anda dikelilingi orang2 yg mengerti jiwa (psikologi) kami, tapi anda tidak memanfaatkannya. Meski anda dikelilingi orang2 yg merangkak dari titik 0 (nol) di pabrik ini anda tidak menanyakannya. Meski anda dikelilingi oleh orang2 yg tidak tuli, tidak buta, rajin beribadah, dan berperasaan, anda tidak mamakainya. Atau memang mereka ini hanya diam saja ketika kami berkeluh kesah dan tidak menyampaikannya ke anda.



Akhirnya hati kami bicara dan jiwa kami akan membawa karyawan anda untuk bergerak. Bila Anda mengunakan PKB secara normatif, kamipun bisa melaksanakan PKB secara normatif (datang jam 7.30 dan makan tepat pada waktunya 12.00-13.00)dan lain-lainnya. Karena itu tidak melanggar sedikitpun kesepakatan kita.

Bila kami mengeras itu karena kami ditempa anda untuk keras. Bila kami sangat tajam karena anda asah kami supaya tajam. Dengan segala kondisi seperti ini (tajam dan keras) yg telah anda ciptakan kami akan membuka pembicaraan dengan anda untuk nasib kami dan keluarga kami.



“Aku”
karyawanmu

hendra-alumni mengatakan...

Wah ini kondisi yg menguntungkan, akan banyak karyawan yg keluar, jadi...ada peluang saya bisa balik ke ASC...

Die Hard mengatakan...

Ada sebuah pepatah Afrika yang menyatakan bahwa,

Tidak akan ada bekas-bekas sapi di mana sapi tidak lewat.

Sehingga, seseorang yang memilih jalan yang tidak berisi kebaikan, hanya akan menemukan kegelisahan dan kegusaran dalam kehidupan yang hampa dari kebaikan.

Sehingga, dia yang memilih pekerjaan yang tidak menghargai karyawannya, hanya akan mengeluhkan rendahnya bayaran dan penghargaan, walau seperti apa pun baiknya dia bekerja dan mengabdi.

Sehingga, orang yang mengeluhkan hasil dan penghargaan yang diterima dari pekerjaannya, harus memeriksa ketepatan pilihan pekerjaannya, dan berlaku tegas memperbarui pilihannya – jika itu yang harus dilakukannya.

Sehingga, orang yang merasa tidak tumbuh dan menjadi semakin jauh dari kedamaian di dalam pergaulannya, harus dengan tegas mengeluarkan dirinya dari pergaulan-pergaulan yang tidak menjadikannya lebih baik, lebih kuat, dan lebih mampu.

Marilah kita ikhlaskan diri untuk menerima, bahwa

Yang kita temukan, hanya sesuai dengan jalan yang kita pilih.

Yayan_Inst mengatakan...

Masih adakah yang berani menentukan pilihan lain ?? ...

Ananto mengatakan...

mencoba mereka-reka fikiran para Indonesian boss.

sebetulnya siapa yag dibela mereka selama ini..?? karena alasan profesionalkah mereka diam bahkan tutup mata ketika ada sedikit permintaan dari orang-orang yang loyal menopang karirnya, yang patuh melayani apa yang mereka perintahkan..

dengan alasan klise dan berulang..
mereka akan berkata," perusahaan tidak mencapai target keuntungan "
seberapa besar sebenarnya target keuntungan tersebut, merekalah yang pasti tahu..dan mereka pasti akan bergumam,"Besar juga ya..."

atau mereka sudah menganut KAPITALISME, manusia adalah mesin yang harus running full time untuk mendapatkan profit maksimal dan Cost rendah dengan alasan DISIPLIN TINGGI.

atau mereka tidak punya nyali menghadapi para kapitalis-kapitalis pemeras keringat,
padahal mereka mempunyai POWER yang bisa menentukan maju mundurnya Asahimas..

masih banyak pertanyaan2.. mengapa dan mengapa...

bukalah hati wahai boss ku tercinta, engkau pasti faham bahwa SPKEP tidak mempunyai daya untuk melawan.
janganlah kau halangi perjuangan teman2 demi kehidupan yang layak..

Anonim mengatakan...

jadi kangen sama ASC,

Sunarto wiro
MVC2 2005